Rabu, 26 November 2014

SILSILAH MASYARAKAT BENGKAUNG

Masyarakat Bengkaung secara genealogi terbagi dalam empat kelompok suku, yaitu suku Banuwang yang cikal bakalnya dari sekitar Mantang di Lombok Tengah, suku Samawa dari pulau Sumbawa, suku Makassar dari Sulawesi, dan suku Bali yang minoritas. Tempramen ke-empat kelompok suku di Bengkaung jelas kelihatan dari karakter dalam kehidupan sehari-hari. Ada pula penduduk asli yang tidak pernah bisa berkembang yaitu Orang Kelambek di kaki bukit Bunian.

Mayoritas masyarakat Bengkaung adalah suku Banuwang dan suku Samawa, kedua kelompok ini secara bergiliran memegang supremasi kepemimpinan (kekeliangan) dalam masyarakat Bengkaung. Untuk suku Banuwang, secara genealogi memegang tampuk kepenghuluan. Sejarah mencatat bahwa pendiri Bengkaung yang dulunya bernama Banuwara adalah Dharma yang lebih dikenal sebagai Titik Gembot pada 1720. Banuwara sendiri berasal dari Banuwang Panagara yang berarti negara orang Banuwa. Suku Samawa bertempramen patriot, dan bila memegang tampuk kepemimpinan akan menjadi pembela dan pelindung warganya. Suku Makassar yang berwatak keras dan spontan terkadang otoriter sekali gus tegas dalam memimpin. Suku Bali yang minoritas tidak pernah menjadi pemimpin di Bengkaung, bertempramen prajurit garis depan sekali gus tangguh di medan laga.

Selain dari empat kelompok suku dan penduduk asli di atas, kelompok lainnya adalah pendatang yang berasal dari daerah-daerah sekitarnya bahkan dari perkotaan yang mendiami wilayah-wilayah Bengkaung secara diaspora dari Bunut Boyot di puncak gunung utara sampai Bengkaung Lauk di lembah selatan.

Silsilah Suku Banuwang
Asal muasal suku Banuwang merajuk kepada sumber-sumber tertulis seperti Babad Suwung, berlanjut ke Babad Selaparang, Piagam Banuwa terakhir catatan para tetua di Bengkaung yang sempat hidup pada era 1890-an, yaitu era Perang Lombok terakhir antara Anak Agung dengan Hindia Belanda, sebagai berikut :

Betara Indera, Raja Suwung dari permaisyuri Diah Sita memperanakkan dua belas orang putera, yang masing-masing mendirikan beberapa desa dan kedatuan di pulau Lombok. Puteranya yang kesebelas yaitu Ki Nyaka Koarlalang mendirikan kedatuan Banuwa pada paruh pertama abad XIII. Pada abad XVII keturunan Ki Nyaka Koarlalang generasi ke delapan, Tumenggung Banuwa memperanakkan Batuwa yang menjadi raja Banuwa terakhir di era Pejanggik, dan Dharma yang kemudian menjadi Raja Banuwara pertama di awal abad ke XVIII tepatnya tahun 1720. Dharma (Titik Gembot) memperanakkan Titik Gembot II, Titik Ngringik dan Titik Ngerangak. Titik Gembot II memperanakan Titik Gembot III, Titik Gembot III memperanakkan Titik Jagad dan Titik Serani. Titik Jagad adalah Raja Banuwara terakhir yang berakhir tahun 1888. Anak Agung yang waktu itu menduduki Lombok atas "restu" Pemerintah Hindia Belanda melakukan intimidasi terhadap masyarakat Banuwara yang kemudian bernama Bengkaung menyusul kegagalannya menumpas pemberontakan Banuwara di bawah pimpinan Titik Jagad dan 12 pemimpin Bengkaung.


Silsilah Wangsa Banuwang (Sumber : ATS 40, 2011)


Titik Jagad memperanakkan Miraja, Peleloh, Pengal dan Suraja. Miraja memperanakkan Amak Ijah, yang kemudian menurunkan Bani Miraja di Bengkaung Lauk, Peleloh alias Amak Runaji memperanakkan Bani Rumaji di Bengkaung Lauk dan Pelolat, Pengal yang tidak berketurunan, dan Suraja alias Amak Nurinah (Owok) memperanakkan Bani Nurinah di Bengkaung dataran, Bunian dan Pelolat. Bani Miraja menurunkan satu puak yaitu sesoroh Amak Ijah, Bani Rumaji menurunkan tiga puak yaitu sesoroh Amak Riase, sesoroh Amak Jumahir, sesoroh Amak Salim. Bani Nurinah menurunkan tiga puak yaitu sesoroh Ninik Aleh, sesoroh Ninik Eman dan sesoroh Amak Yahmin. Demikianlah keturunan suku Banuwang menurut tempat, adat istiadat dan bahasa mereka.

Silsilah Suku Samawa
Suku Samawa yang mendominasi wilayah Bawak Duren di Bengkaung Daye dan Pelolat, garis silsilahnya belum bisa dikonfirmasi. Sampai tulisan ini dimuat silsilah masih mengacu pada beberapa sumber yang merajuk pada desa-desa persinggahan sebelum tiba di Bengkaung, antara lain : Sumbawa - Bengkaung - Ombe - Teloke - Bengkaung.

Adapun keturunan suku-suku Samawa, Makassar dan Bali di Bengkaung masih dalam proses pengumpulan dan konfirmasi data-data pada fihak keluarga dan pemegang otoritas.
                                 

1 komentar: